ANTARA BROWNIES DAN KANDA

Tau brownies? Pasti semua orang bakal bilang “TAUUU”. Eits, tunggu dulu ini bukan tentang kue yang menjadi ikonnya valentine dimana kue yang kaya coklat dan dibuat oleh cewek-cewek dengan segenap cinta dan diberikan kepada si pujaan hati, sebagai lambang manisnya cinta yang akan disuguhkan oleh sang pecinta. Bukan, bukan kue brownies, tapi ini tentang browniesnya “club camilan” dan kandaku, masih belum tau brownies yang mana? Ituloh, salah satu penulis diblog CAMILAN SEPOCIKOPI season 1. Udah deh, pasti dah tau kan?

Pertama kali aku membaca tulisan dari blog itu Aku langsung jatuh hati dengan tokoh brownies ini. Kenapa tidak, karena menurutku tokoh brownies dan kisahnya yang bakalan sering kita temukan dalam kehidupan nyata, bukan berarti aku menyatakan bahwa tokoh bolu dan donat dalam novel CLUB CAMILAN tidak akan kita dapati dalam keseharian, tapi rata-rata alur cerita, derita si tokoh utama, senyuman si pusat perhatian pada kisah brownies inilah yang sering didapati.  

Kenapa judul tulisan ku kali ini adalah antara brownies dan kanda? Karena kali ini aku akan membahas perbedaan dan persamaan tokoh brownies dan kisahnya dengan kanda dan aku. Persamaan brownies dan kanda. Brownies adalah butchi, kanda bucthi. Brownies hidup “sendiri”, kanda juga hidup sendiri tanpa orang tua. Kanda menginginkan perempuan yang lembut dan mampu menyejukkan hatinya dikala duka, menyiram air di hati yang gersang, brownies juga. Brownies masih belum bisa melepas bayang-bayang Hanny, kanda juga tak mapu menepis hadirnya si bidadari meski aku telah hadir bersamanya. Dikala aku dan kanda saling memunggungi kanda suka membandingkan aku dan bidadarinya, si brownies juga begitu, apalagi waktu si Bianca bicara dengan gayanya yang jutek dan ketus sehingga Brownies selalu merindukan Hanny yang lemah lembut. Walaupun Kanda dan Brownies bukan tipe yang mudah jatuh cinta, tapi mereka adalah orang yang mudah membuat orang lain jatuh cinta padanya.

Aku? Menurutku Biancca dan aku memiliki kesamaan yang cukup berarti, kenapa tidak, pertama bianca orangnya ketus, jutek dan cuek, aku juga. Kedua, aku suka bicara tampa memikirkan hati kanda, bianca juga. Ketiga, aku dan bianca adalah orang yang mandiri, karena kami memiliki prinsip SELAGI BISA DIKERJAKAN SENDIRI MAKA AKU TAKKAN MEMINTA BANTUAN ORANG LAIN!. 3 hal ini saja sudah membuat aku dan bianca menjadi “mirip”. Lalu bagaimana persamaan aku dan Hanny? Yah bisa dikatakan juga mirip. Kenapa? Pertama, hanny suka melalukan hal-hak berbau kewanitaan,bukan berarti bianca tidak tapi menurutku untuk hal ini aku lebih condong ke Hanny deh. Kedua, hanny memiliki keluarga yang tidak mengetahui orentasi seksulanya, akupun begitu. Ketiga, hanny begitu mencintai brownies, akupun begitu. Keempat, aku dan hanny sama-sama memiliki dunia yang diimpikan bersama sang butchi yang dipilihnya.

Perbedaan kisah kami dengan kisah brownies adalah kami masih LDR, mereka sudah LT, mereka sudah bekerja, kami masih mencari kerja, mereka sudah bisa menikmati asam manis “rumah tangga” kami masih merencanakan.

Tetapi yang masih mengganggu pikiranku dan kanda adalah akan berakhir seperti apakah hubungan kami ini?apakah seperti brownies dan hanny yang harus berpisah karena tekanan keluarga, dengan ditandai si Hanny menikah dengan pria pilihan keluarga Hanny walaupun hanny tak mau? Entahlah! Aku dan kanda pun tak mengetahuinya.

Kanda selalu berkata padaku, “sampai kapankah hubungan kita ini akan terus berjalan? Apakah kanda akan ditinggal kawin oleh dinda? Lalu bagaimana hatiku nanti kalau adek tinggalkan aku? Aku tak mau sendiri dek. Aku tak mau menangis sendiri ketika kau tak lagi bersamaku. Ketika umurku semakin matang, engkau di pisahkan dari sisiku, bagaimana akan ku jalani hidupku ini dek?”

Kanda, dengan tulisan dinda ini, dinda ingin memohon, jangan lepaskan tangan dinda, karena tak mampu bagi dinda menjaga dan mempertahankan hubungan ini sendiri ketika tekanan datang dari segala arah, dinda mohon, genggam terus tanggan dinda, maka akan dinda pastikan langkah dinda akan terus bersama kanda, meski itu harus membuat kaki dinda berdarah, dan mungkin harus buntung. Biarlah, tak mengapa bagi dinda, asalkan kanda masih menggenggam erat tangan ini, tak mampu bagi dinda jika kanda lepaskan tangan kanda. DINDA MOHON, PERTAHANKANLAH DINDA, JANGAN LEPASKAN DINDA SEPERTI BROWNIES MENYERAH PADA KEADAAN. YANG DINDA BUTUHKAN CUMA PERTAHANKAN AKU,AKU MOHON!


(by: dinda)